Jumat, 02 April 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI/PDRB BANGKA TENGAH TAHUN 2005 - 2009

Dalam situasi seperti sekarang ini pertumbuhan ekonomi (economic growth) masih memegang peranan penting dalam perencanaan pembangunan secara keseluruhan maupun dalam rangka perencanaan pembangunan ekonomi secara khususnya. Salah satu faktor ekonomi yang selalu jadi bahan pertimbangan dan bahan perhatian adalah pendapatan regional, yang akhirnya akan mencerminkan pendapatan per kapita (percapita income). Indikator tersebut diturunkan dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang sampai saat ini sangat diperlukan oleh kalangan birokrasi pemerintah, ekonomi maupun peneliti. Bahkan secara makro, PDRB dapat pula menggambarkan tingkat inflasi yaitu ditunjukkan oleh perkembangan harga barang dan jasa dari seluruh sektor ekonomi. Inflasi yang tinggi menimbulkan biaya yang sangat besar kepada masyarakat. Beban terberat akibat inflasi yang tinggi akan dirasakan oleh penduduk miskin yang mengalami penurunan daya beli. Inflasi yang berfluktuasi tinggi menyulitkan pembedaan pergerakan harga yang disebabkan oleh perubahan permintaan atau penawaran barang dan jasa dari kenaikan umum harga-harga yang disebabkan oleh permintaan yang berlebih. Akibatnya terjadi alokasi inefisiensi sumber daya. Secara detail, kondisi perekonomian makro Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2009 diindikasikan oleh:

(1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);

(2) Pertumbuhan Ekonomi;

(3) Pendapatan Perkapita;

(4) Inflasi;

(5) Investasi dan

(6) Distribusi PDRB.


Tabel I.16

PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, dan Pendapatan Per Kapita

Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2005 – 2009

Tahun

PDRB ADHB *)

(Jutaan Rp)

Pertumbuhan Ekonomi

ADHB

PDRB ADHK**)

(Jutaan Rp)

Pertumbuhan Ekonomi ADHK

Pendapatan Perkapita

ADHB

Pendapatan Perkapita

ADHK

2005

1.792.999

21,27

1.053.065

5,35

10.037.762

5.687.861

2006

1.989.553

10,96

1.094.147

3,90

10.495.814

5.598.631

2007

2.234.642

12,32

1.148.370

4,96

11.478.745

5.674.207

2008

2.682.738

20,05

1.196.920

4,23

14.111.102

5.745.630

2009

2.969.067

10,67

1.257.957

5,10

15.548.685

5.984.861

Rata-rata Pertumbuhan

15,06

-

4,71

-

-

Keterangan: *) Atas Dasar Harga Berlaku BPS Kabupaten Bangka Tengah

**) Atas Dasar Harga Konstan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bangka Tengah berdasarkan harga berlaku tahun 2009 senilai Rp. 2.969.067.000.000,- atau naik 10,67 % dibandingkan tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2009 merupakan hasil penghitungan dengan menggunakan PDRB atas dasar harga konstan (tahun dasar 2000). Pada tahun 2009, PDRB Kabupaten Bangka Tengah berdasarkan harga konstan adalah Rp. 1.257.957.000.000,-. Sehingga diperoleh laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangka Tengah tahun ini sebesar 5,10 % dimana semua sektor perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif. Rata-rata pertumbuhan PDRB selama lima tahun terakhir mencapai 4,71 % .

Berdasarkan harga berlaku, pendapatan perkapita Kabupaten Bangka Tengah adalah Rp 15.548.685,-. Sedangkan berdasarkan harga konstan, pendapatan perkapita di Bangka Tengah sebesar Rp 5.984.861,- pertahun. Selama lima tahun terakhir, pendapatan perkapita di Bangka Tengah terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.


Tabel I.17

Laju Inflasi Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2005 – 2009 (Persen)

Sektor

2005

2006

2007

2008*)

2009**)

1. Pertanian

9,84

7,70

9,98

19,49

3,11

2. Pertambangan & Penggalian

27,82

5,13

3,86

8,29

5,89

3. Industri Pengolahan

8,42

8,09

9,08

20,45

8,05

4. Listrik, Gas & Air Bersih

20,59

14,96

13,55

6,20

5,45

5. Bangunan

14,57

7,84

15,91

14,80

8,70

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

12,36

6,83

6,29

19,36

1,04

7. Pengangkutan & Komunikasi

5,16

6,03

1,17

12,28

9,52

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

6,09

8,79

5,41

1,71

2,76

9. Jasa-jasa

18,46

20,65

12,24

11,66

4,38

PDRB Dengan Migas

PDRB Tanpa Migas

15,12

15,12

6,80

6,80

7,02

7,02

15,18

15,18

5,30

5,30

Keterangan: *) Atas Dasar Harga Berlaku BPS Kabupaten Bangka Tengah

**) Atas Dasar Harga Konstan

Secara rata-rata semua sektor yang ada dalam penghitungan PDRB mengalami kenaikan harga. Pada tahun 2009, laju inflasi di Bangka Tengah adalah 5,30 %. Sedangkan pada tahun sebelumnya, laju inflasi mencapai 15,18 %. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada tahun ini, secara umum kenaikan harga tidak terlalu tinggi. Bahkan ada komoditi yang mengalami penurunan harga (deflasi) pada bulan-bulan tertentu selama tahun 2009. Sektor Perdagangan, hotel dan restoran mengalami tingkat kenaikan harga terendah dibandingkan sektor-sektor lainnya. Sedangkan tingkat kenaikan harga tertinggi terjadi di sektor pengangkutan & komunikasi, seperti pada tabel di atas.


Tabel I.18

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bangka Tengah

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)

Lapangan Usaha

2005

2006

2007

2008*)

2009**)

1. Pertanian

11,08

11,31

11,44

11,83

11,54

a. Tanaman Bahan Pangan

3,05

3,53

3,80

4,04

3,92

b. Tanaman Perkebunan

4,07

3,94

3,92

4,10

4,10

c. Peternakan dan Hasil -hasilnya

0,86

0,77

0,75

0,69

0,66

d. Kehutanan

0,44

0,40

0,38

0,36

0,33

e. Perikanan

2,66

2,66

2,58

2,63

2,53

2. Pertambangan & Penggalian

31,41

29,94

28,11

25,87

25,96

3. Industri Pengolahan

26,80

26,52

26,56

27,43

27,35

4. Listrik, Gas & Air Bersih

0,14

0,16

0,17

0,15

0,15

5. Bangunan

5,17

5,32

6,05

6,54

6,87

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

16,69

17,11

17,71

18,27

17,75

7. Pengangkutan & Komunikasi

3,87

4,20

4,03

4,12

4,55

8. Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan

1,88

1,92

1,89

1,66

1,60

9. Jasa-Jasa

2,95

3,51

4,06

4,15

4,21

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Keterangan: *) Atas Dasar Harga Berlaku BPS Kabupaten Bangka Tengah

**) Atas Dasar Harga Konstan

Seperti pada tahun sebelumnya, sektor Industri Pengolahan merupakan sektor yang paling banyak memberikan kontribusi terhadap nilai PDRB 2009 Kabupaten Bangka Tengah, yaitu 27,35 % (atas dasar harga berlaku) dan 25,36 % (atas dasar harga konstan). Industri pengolahan ini meliputi industri pengolahan logam timah, minyak kelapa sawit (CPO), industri pengolahan air minum kemasan sampai industri-industri kecil yang berbasis rumah tangga.

Setelah industri pengolahan, sektor Pertambangan & Penggalian memberikan distribusi terbesar kedua terhadap PDRB Bangka Tengah 2009 yaitu 25,96 % (atas dasar harga berlaku) dan 22,14 % (atas dasar harga konstan). Sedangkan distribusi terendah terhadap nilai PDRB 2009 dikontribusikan oleh sektor Listrik, Gas & Air Bersih. Sektor ini selalu memberikan share terkecil dalam nilai PDRB Bangka Tengah selama lima tahun terakhir.

Tabel I.19

Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bangka Tengah

Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (Persen)

Lapangan Usaha

2005

2006

2007

2008*)

2009**)

1. Pertanian

13,36

13,52

13,31

13,27

13,22

a. Tanaman Bahan Pangan

2,48

2,53

2,49

2,39

2,37

b. Tanaman Perkebunan

6,10

6,17

6,16

6,22

6,21

c. Peternakan dan Hasil -hasilnya

1,08

1,06

1,05

1,01

1,01

d. Kehutanan

0,64

0,61

0,59

0,58

0,56

e. Perikanan

3,07

3,15

3,03

3,06

3,07

2. Pertambangan & Penggalian

24,20

23,43

22,66

22,18

22,14

3. Industri Pengolahan

27,51

26,90

26,43

26,10

25,36

4. Listrik, Gas & Air Bersih

0,12

0,13

0,13

0,12

0,12

5. Bangunan

5,69

5,80

6,09

6,60

6,73

6. Perdagangan, Hotel & Restoran

18,93

19,40

20,23

20,13

20,39

7. Pengangkutan & Komunikasi

5,14

5,62

5,69

5,97

6,36

8. Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan

2,38

2,40

2,39

2,37

2,35

9. Jasa-Jasa

2,66

2,80

3,08

3,25

3,33

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Keterangan: *) Atas Dasar Harga Berlaku BPS Kabupaten Bangka Tengah

**) Atas Dasar Harga Konstan

Meskipun selalu berfluktuasi, selama lima tahun terakhir tiga lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap penghitungan nilai PDRB Bangka Tengah, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan adalah sektor industri pengolahan, sektor pertambangan & penggalian, dan sektor perdagangan, hotel & restoran.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Selamat membangun economi kerakyatan babel (bangka belitung)...
Informasi tentang babel di atas cukup lengkap, namun perlu dilakukan aksi secara nyata untuk ekonomi masyarakat pasca tambang timah. economi kerakyatan yang berpihak pada masyarakat luas yg berazaskan kekeluargaan dan kedaulatan rakyat sesuai uud 1945 psl 27, 33, 34. Bumi air dan kekayaan alam yg terkandung di dalam nya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar besar kemakmuran rakyat. Economi kerakyatan babel misalnya: dahulu seorang nelayan maka sekarang nelayan berangkat ke laut mencari ikan , petani lada kembali ke kebun lada, pns bekerja melayani dengan baik, pekerja tambang ya harus ke tambang dsb nya.. sehingga babel akan teratur dalam economi/ sesuai keahlian masing2. Karena selama ini masyarakat di babel mencari pekerjaan yang instan dengan adanya kebebasan menambang timah oleh rakyat..sedangkan mineral timah tidak dapat di perbaharui. semoga bermanfaat, wassalam, sujasmir hamid

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Sukses dan lancar

Posting Komentar

Komentar Anda: